Karimunjawa – Virgin of Java
Total enam jam saya habiskan dalam perjalanan menuju Karimun Jawa, memang waktu tempuh yang sangat lama. Di kapal banyak terdapat wisatawan asing yang juga ingin menikmati keindahan alam Karimun Jawa. Sekitar pukul 13.30 WIB kapal mulai bersandar di dermaga Karimun Jawa. Di sana juga saya bertemu dengan rombongan dari Semarang yang berlayar menggunakan kapal cepat dari Semarang. Lantas saya dan rombongan menuju home stay yang telah dipesan sebelumnya.
Hari pertama di Karimun Jawa tidak banyak yang kami lakukan. Kami hanya berjalan-jalan menuju alun-alun untuk melihat aktifitas penduduk. Ketika sore menjelang, para pemuda asik main bola sambil disaksikan oleh para wisatawan asing dari pinggir lapangan. Selepas itu kami menuju dermaga kecil untuk menyaksikan sunset. Di dermaga kecil, kami disambut oleh panorama kapal-kapal nelayan yang berbaris dengan background laut berwarna merah senja akibat pantulan cahaya mahatari yang terbenam. Sungguh sebuah panorama yang indah.
Biar baru sampai dan hari sudah hampir sore, masih ada sedikit waktu, jalan2 menggunakan boat ke Tanjung Gelam, di pantai paling barat Pulau Karimunjawa. Mau snorkling atau foto juga bisa, pantai nya bersih, nggak ada sampah manusia.
PARADISE ON EARTH
Pada hari kedua, tibalah saatnya kami untuk berwisata bahari. Hari masih pagi, namun rombongan kami telah berada di dermaga kecil. Sebuah kapal nelayan lengkap dengan peralatan snorkeling dan guidenya telah siap mengantarkan kami menikmati keindahan Karimun Jawa. Tujuan pertama saya dan rombongan adalah Pulau Menjangan Kecil. Di sekitar pulau ini terdapat banyak terumbu karang yang menjadi tempat tinggal para ikan-ikan.
Setelah puas foto2 balik lagi ke cottage untuk sarapan, dan dilanjutkan bersiap2 ke acara puncak .. main air !! Menuju dermaga untuk menuju ke Pulau Menjangan Kecil, melihat terumbu karang dari water glass, karena nggak puas akhirnya byurr, nyemplung juga untuk snorkling, 1 set alat snorkling bisa disewa dengan 35rb saja. Menurut saya Terumbu karangnya disini lebih bagus dan pantainya jauh lebih bersih dan bebas polusi laut.
Tanpa perlu bersandar di pulau, saya sudah terlebih dahulu menceburkan diri ke air laut yang sangat jernih, bahkan dari atas permukaan laut pun ikan-ikan dan terumbu karang terlihat sangat jelas. Dua jam lamanya kami snorkeling di sekitar pulau Menjangan Kecil. Dari sana guide membawa kami ke pulau Cemara Besar. Siapa pun yang pernah mengunjungi pulau Cemara Besar akan setuju jika mengatakan pulau itu adalah perwujudan surga di bumi. Tidak ada terumbu karang di sana, namun panorama alamnya sangat indah. Air lautnya sangatlah jernih, bahkan air di sebuah kolam berenang pun tidak ada yang bisa menandingi kejernihan air laut di pulau Cemara Besar.
Di sana terdapat banyak gundukan pasir yang menyembul dari permukaan laut. Pasir-pasir ini kerap menjadi spot foto karena memang panoramanya yang indah. Dari pulau Cemara Besar, kami menyebrang ke pulau sebelahnya yang bernama pulau Cemara Kecil. Pulau itu pun tidak jauh berbeda dengan Cemara Besar, hanya saja luas pulau itu yang lebih kecil. Di sana kami makan siang dan beristirahat karena memang tenaga yang sudah lumayan terkuras. Terlihat sepasangan wisatawan asing yang sengaja berjemur untuk menghitamkan kulit.
Ikan ikannya juga lebih banyak, jangan lupa bawa roti karena kita bisa memberi makan ikan disini, memberi makan ikan sangat menyenangkan pokoknya ..
1. Glass boat buat yang nggak berani nyemplung ke air
2,3 Spot snorkling di Pulau Menjangan besar
4. Pelaut paling senior di Karimunjawa, lihat kacamatanya dari kayu gan !!! umur 50 masih kuat menyelam 10 – 15 meter tanpa alat scuba wow..
Setelah puas snorkling, kapal balik untuk ke Pulau Menjangan Besar, disini ada tempat penangkaran Hiu, untuk yang berani berenang dengan Hiu, boleh berenang hanya dengan 5rb rupiah, dikolam lainnya pun ada penyu dan bintang laut yang ukurannya cukup besar.
Sore menjelang kami sempatkan diri untuk kembali snorkeling, dan tujuan terakhir hari itu adalah penangkaran ikan hiu. Di sini terdapat dua kolam yang terisi penuh oleh hiu berukuran hingga satu setengah meter. Hiu-hiu ini terkenal jinak, namun untuk berada di satu kolam bersama puluhan hiu butuh keberanian tersendiri. Hanya beberapa orang saja yang berani untuk menceburkan diri. Selesai di penangkaran hiu, selesai pula seluruh kegiatan hari itu. Kami semua kembali ke home stay untuk bersiap-siap perjalanan pulang keesokkan harinya.
A PROMISE
Tiba saatnya kami harus meninggalkan Karimun Jawa. Hampir seluruh rombongan merasa berat hati untuk meninggalkan pulau nan indah ini. Kembali kami harus menumpang kapal Ferry KMP Muria yang memakan waktu enam jam perjalanan. Jika dirasa ada yang kurang dalam perjalanan kali ini, hanyalah masalah transportasi yang hanya tersedia KMP Muria dari Jepara menuju Karimun Jawa dan sebalilknya. Berdasarkan cerita penduduk setempat yang kami temui, saat libur lebaran yang lalu, banyak wisatawan yang harus gigit jari karena tertinggal kapal KMP Muria. Namun rencananya pada bulan Oktober akan ada penambahan kapal cepat dari Jepara yang hanya menempuh jarak waktu dua jam saja.
Siang hari kami telah tiba di Jepara, dan sore harinya bus membawa kami meninggalkan Kota Jepara, namun tidak semerta-merta meninggalkan pengalaman dan kenangan yang telah terlanjur terpaut di Karimun Jawa. Janji telah terukir, suatu hari ini saya pasti kembali kesana. Pasti!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar